Loker yang dilas umumnya dianggap lebih tahan lama dibandingkan jenis loker lainnya, seperti loker yang dirakit dengan mur dan baut atau paku keling. Daya tahan loker yang dilas berasal dari sifat konstruksinya.
Proses pengelasan menciptakan ikatan yang kuat dan mulus antar komponen loker, menghilangkan potensi titik lemah yang dapat ditemukan pada loker yang dirakit dengan pengencang. Tanpa mur dan baut atau paku keling yang kendor seiring berjalannya waktu, loker yang dilas tidak terlalu rentan terhadap kegagalan struktural atau kerusakan karena penggunaan rutin, keausan, atau tekanan eksternal.
Selain itu, tidak adanya pengencang yang terlihat berarti hanya ada sedikit bagian yang kendor atau rusak, sehingga berkontribusi terhadap kekokohan loker secara keseluruhan. Hal ini khususnya bermanfaat di lingkungan dengan lalu lintas tinggi atau area di mana loker sering ditangani dengan berat dan kasar.
Selain itu, konstruksi yang dilas memberikan peningkatan ketahanan terhadap gangguan atau masuk secara paksa, sehingga meningkatkan keamanan isi loker.
Namun, penting untuk diingat bahwa ketahanan loker apa pun, termasuk loker yang dilas, dapat bervariasi berdasarkan kualitas bahan yang digunakan, proses produksi, dan desain keseluruhan. Beberapa loker yang dilas mungkin lebih kuat dibandingkan yang lain, jadi penting untuk mempertimbangkan reputasi dan keandalan pabrikan saat mengevaluasi ketahanan model loker tertentu.
Loker yang dilas umumnya dianggap lebih tahan lama karena konstruksinya yang mulus, mengurangi risiko kendor atau pecah, dan meningkatkan ketahanan terhadap gangguan dibandingkan loker yang dirakit dengan mur dan baut atau paku keling.